Lena aku lena terdodoi
Dalam pekat malam merambah sepi
Kekata cinta teralun
Selembar puisi kalimah Ilahi
Terjaga,
Aku ikut membibir
Sesayup nada takbir
Puji-pujiku buat Tuhanku
Yang ku rindu tanpa lesu
Pemilik bianglala tujuh warna
Pemberi kasih pemeri gara
Tiba-tiba, harum ...
Ku cari arah punca hidu
Aku dibawa ke sebuah gurun
Setangkai bunga anggun
Di antara badai pasir menerjang-nerjang
Memanggilku dengan suara nyaman
Bersinar keimanan
Gemilang agung cahaya benderang
Gelombang angin melututkan aku
Merangkak aku berkabur mata
Tanpa henti walaupun siksa
Perlahan tanpa hadir keluhan
Aku tetap inginkan bunga pangkuan Tuhan
Namun,
Semakin ku dekati
Semakin jauh ia seperti pergi
Meninggalkan aku terpinga-pinga
Dibelasah nasib, terhuyung-huyung
Bertindih dengan keringat dan harapan
Aku menadah air mataku
Menelungkupkan tanganku
Ku pinta agar dapat ku genggam ia
Bunga anggun, bunga Tuhan, bunga iman
Kabul hijabku entah bila
Pasti, tidak pasti melintas rasa
Akan ku capai bunga anggun itu jua
Elmi Zulkarnain 16/07/06